Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madako Tolitoli disusun sebagai jembatan utama bagi terwujudnya visi misi program studi yang tercermin dalam profil lulusan. Profil lulusan yang diharapkan dari kurikulum ini adalah: Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia mampu menjadi seorang tenaga pendidik tidak hanya pada tingkat Sekolah tetapi juga berpeluang untuk menjadi pengajar bahasa Indonesia di luar negeri melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang dirancang oleh Badan Bahasa. Selain menjadi guru, lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia bisa berkarier di Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud sebagai pengembang kurikulum ataupun instruktur pengembangan dan pembinaan bahasa. Selain itu dapat menjadi seorang peneliti bahasa.
Profil Profesi Mandiri
Profil Profesi Mandiri (PPM ) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madako Tolitoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Guru SMP/SMA
Profesi ini banyak ditekuni oleh lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Berkarier sebagai guru SMP/SMA tentu memungkinkan mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas, bendahara sekolah, wakil kepala sekolah, bahkan kepala sekolah. Jadi, tidak sekadar berperan sebagai guru yang mengampu mata pelajaran tertentu. Selain lewat penerimaan CPNS, bisa juga mulai meniti karier sebagai guru honorer, guru kontrak, atau sejenisnya.
2. Sastrawan
Profesi ini sebutan untuk ahli sastra, penulis sastra, pujangga, intelektual, cendekiawan, maupun jauhari di diksi klasik. Tak heran kalau sastrawan dikenal karena keahliannya mengarang prosa dan puisi. Sastrawan juga menghasilkan karya sastra seperti novel, naskah sandiwara, dan lain-lain. Karya-karyanya bersumber dari inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam bentuk penyair, cerpenis, prosais, novelis, hingga kritikus atau esais.
3. Penerjemah Lisan (Intepreter)
Interpreter atau juru bahasa adalah sebutan lain bagi profesi penerjemah lisan. Seorang interpreter, ahli menerjemahkan lisan baik secara simultan maupun secara konsekutif yang biasa ditemukan dalam kesempatan rapat internasional dan sebagainya. Interpreter harus fokus pada makna dari pilihan kata yang digunakan. Selain menerjemahkan isi pembicaraan, interpreter dituntut untuk mencari tahu tema pembicaraan hingga profil peserta sebelum melaksanakan tugas. Umumnya, interpreter adalah orang-orang yang melek budaya dan punya wawasan luas.
4. Penerjemah Tulisan (Translator)
Profesi ini bertugas menerjemahkan berbagai macam buku karya sastra, dokumen bisnis, materi akademik, maupun film dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Misalnya menerjemahkan percakapan dalam film berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Bidang pekerjaan ini selain harus didukung dengan kemampuan bahasa asing, juga membutuhkan kemampuan untuk mengungkapkan kembali pesan-pesan dari karya atau dokumen yang diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran secara tepat. Jadi, penerjemah bukan sekadar mengganti teks, Quipperian, melainkan menyampaikan informasi dengan menggunakan pilihan kata yang paling sesuai. Penerjemah tulisan juga dapat ambil bagian pada bidang keilmuan khusus seperti penerjemah di bidang hukum atau teknologi. Dengan semakin tingginya kebutuhan akan penerjemah tulisan, diharapkan orang-orang dengan profesi ini punya pengetahuan luas mengenai dunia industri, teknologi, serta ilmu pengetahuan
5. Penulis (Content Writer)
Profesi penulis sebagai pelaku kreatif yang menciptakan suatu karya tulis baik berupa karya fiksi (novel, cerpen, puisi) maupun non-fiksi (karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel). Karya-karya yang diciptakan oleh penulis biasanya mewakili ide, pikiran, dan perasaannya. Bidang pekerjaan penulis tidak hanya sebatas buku dan teks. Ada juga penulis yang terlibat dalam penulisan naskah skenario iklan. Penulis yang bekerja di industri periklanan biasanya tergabung pada divisi creative and scriptwriter. Para penulis skenario ini tugasnya menulis naskah iklan agar pesan yang ingin disampaikan lewat suatu produk bisa dimengerti oleh khalayak. Lain lagi dengan Quipperian dengan content writer, profesi ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan khususnya yang sedang mengembangkan platform digital. Para content writer ini punya tanggung jawab untuk mengelola isi konten dari website perusahaan, termasuk mengisi deskripsi produk yang diperdagangkan perusahaan
6. Jurnalis (Reporter)
Profesi jurnalis atau dikenal juga dengan wartawan adalah sebutan untuk seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik seperti menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada publik lewat media massa secara teratur. Kegiatan jurnalistik dilakukan di berbagai media massa seperti koran, majalah, radio, televisi, juga media online. Jurnalis sering dianggap sebagai wakil dari suara masyarakat mengenai berbagai kejadian yang ada dan terjadi di masyarakat. Dalam produksi suatu pemberitaan, dilibatkan juga editor yang melakukan pemeriksaan isi konten untuk menjaga kualitas laporan.
7. Public Relations (Humas)
Staf hubungan masyarakat (public relations/PR) atau yang dikenal dengan humas merupakan profesi yang berperan sebagai jembatan komunikasi berbagai pihak. Tak heran kalau humas harus paham betul konsep komunikasi, sehingga bisa menyusun strategi komunikasi dan siap mengeksekusi setiap program komunikasi dengan sebaik-baiknya. Seorang humas juga dituntut untuk cakap dalam membangun hubungan timbal balik dengan para stakeholder supaya tujuan pribadi, organisasi, atau perusahaan bisa tercapai. Karena jati diri adalah cerminan profesi humas, maka seseorang yang menggeluti bidang ini harus bisa membangun citra positif. Jadi segala yang melekat di dirinya juga tindakan yang dilakukannya harus berlandaskan harapan akan terwujudnya hal-hal positif. Selain terampil dalam berkomunikasi, humas juga harus memiliki kemampuan media relations serta cakap melakukan negosiasi
8. Editor
Profesi editor kerap disetarakan dengan redaktur. Tugasnya masih sama yaitu menyunting naskah yang dikirimkan para penulis atau wartawan. Editor dalam media massa terutama cetak dan online juga bertanggung jawab atas hasil tulisan reporter yang mereka edit, pemilihan tema dan isu hingga performa berita. Editor juga harus punya kemampuan diplomasi yang andal, apalagi saat berhadapan sama penulis-penulis pesohor ataupun dari kalangan akademisi yang punya sederet gelar